27 Des 2011

Surat Terbuka Asy-Syaikh Rabi Kepada Paus Benedictus, Para Pendeta dan ummat Kristen

aKamis, 28 September 2006 - 12:29:38 : Kategori Fatwa-Fatwa

Penulis: Asy Syaikh Rabi' Ibn Haadi al Madkhali hafidhahullah
Nasehat dan Ajakan Bagi Para Uskup Kepada Islam

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه أما بعد:

Segala puji milik Allah, semoga shalawat dan salam tercurah ke haribaan Rasulullah, keluarganya, para sahabatnya serta semua yang mengikuti petunjuknya.

Amma ba`du:
Telah tersiar di media massa baik elektronik maupun cetak dan di situs-situs internet bahwa Paus Vatikan Benedictus XVI telah menghina Islam dan Rasulullah Muhammad - Shallallahu`alaihi wa sallam - juga menuduh beliau serta risalahnya dengan sifat jahat dan tidak rasional ! Alangkah anehnya tuduhan ini dan mencengangkan serta bertentangan dengan nalar, akal dan hakekat Islam yang cemerlang. Islam - yang dengannya Allah Ta’ala keluarkan manusia dari kegelapan menuju kepada cahaya dan dari kedzaliman segenap agama yang ada (non Islam, red), menuju kepada keadilan Islam, yang telah diakui oleh musuh-musuh (Islam sendiri, red) yang berakal.


Disini saya tidak akan berpanjang lebar dalam memuji Islam dan Rasul Islam, karena sesungguhnya pujian tersebut telah memenuhi penjuru dunia dan memenuhi perpustakaan-perpustakaan, namun aku akan ringkaskan sebagaimana berikut:

“Sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah (Utusan Allah) - shallallahu`alaihi wa sallam - yang benar-benar yang Allah utus sebagai rahmat (kasih sayang) bagi alam semesta.

Allah Ta’ala mengutus beliau sebagai pembawa kabar gembira dan pembawa peringatan, sebagai juru dakwah kepada jalan Allah serta sebagai pelita yang terang-benderang.

Beliau - Shallallahu`alaihi wa sallam - datang dengan ajaran menghormati para Nabi dan kitab-kitab mereka, bahkan (beliau mengajarkan, red) cinta kepada para Nabi dan iman kepada kenabian mereka serta kitab-kitab mereka. Allah berfirman:
امَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ
“Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya... " [QS Al-Baqarah: 285]

Dan Allah berfirman memerintah Nabi-Nya dan umatnya:
قُولُوا ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya`qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". [QS Al Baqoroh: 136]

قُلْ ءَامَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَالنَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma`il, Ishaq, Ya`qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, `Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nya-lah kami menyerahkan diri." [QS Ali 'Imran: 84]

Muhammad - Shallallahu`alaihi wa sallam - datang dengan keadilan dan kebaikan, melarang dari perbuatan keji dan mungkar serta dari perbuatan jahat :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. [QS An Nahl: 90]

‎(Rasulullah) datang dengan ajaran jihad untuk meninggikan kalimat Allah Ta’ala dan untuk menghilangkan kekafiran, kesyirikan dan kerusakan. Dan telah mendahuluinya kepada ajakan ini, nabi Musa - `alaihis salam - dan para nabi Bani Isra`il setelahnya.

Beliau (Rasulullah) datang dengan syari`at qishash dan hukum had demi menjaga keutuhan agama, jiwa, kehormatan dan harta benda. Dan telah mendahuluinya dalam hal itu, Nabi Musa - `alaihis salam - dan para Nabi Bani Isra`il setelahnya. Dan itu merupakan kebaikan dan pemeliharaan terhadap kehormatan, harta benda dan…dst, dan dalam rangka menebarkan rasa aman dan mendatangkan kebaikan serta mengantisipasi kerusakan.

Dan tidak ada yang menuduh Muhammad – Shallallahu ‘alaihi wassalam - dan risalahnya dengan sifat jahat, kecuali pendusta lagi sangat kafir (menentang, red) serta (berarti juga) mencela Musa dan risalahnya juga para nabi bani Isra`il beserta risalah mereka yang datang setelah Nabi Musa yang berhukum dengan kitab Taurat.

Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ فَلاَ تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلاَ تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلاً وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ ﴿٤٤﴾ وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيهَا أَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالأَنْفَ بِالأَنْفِ وَالأُذُنَ بِالأُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّ وَالْجُرُوحَ قِصَاصٌ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهِ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَهُ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
[44] Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. [45] Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. [QS Al Maaidah: 44 - 45]

وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الإِنْجِيلِ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. [Al-Maidah:47]

Sungguh Yahudi serta Nashrani telah kafir terhadap kitab Taurat dan Injil, dimana mereka tidak mengamalkan apa yang ada di dalam keduanya dari aqidah maupun hukum, serta mereka tidak mengimani Muhammad - Shallallahu`alaihi wa sallam - yang datang dengan membenarkan para Nabi dan kitab-kitab mereka dan diantaranya adalah kitab Taurat dan Injil.

Mereka kafir terhadap Muhammad – Shallallahu 'alaihi wassalam - dan apa yang dikandung dalam risalahnya berupa pembenaran terhadap para nabi seluruhnya, dan apa yang yang ada dalam kitab Taurat dan Injil serta apa yang ada dalam keduanya dalam bidang aqidah dan hukum, kecuali yang telah dihapus oleh Islam.

Juga mereka memerangi Muhammad – Shallallahu 'alaihi wassalam - dengan peperangan yang sangat sengit, terutama para pendeta, rahib-rahib (ahli ibadah) dan uskup-uskup (pastur-pastur) mereka, disebabkan kesombongan, keangkuhan dan iri dengki mereka, setelah mereka menyelewengkan kitab-kitab mereka dan mempermainkan ayat-ayatnya, dan mereka ubah apa yang ada di dalamnya dari mulai aqidah, iman dan tauhid menjadi syirik, dan kekafiran, serta menolak hukum-hukum yang ada di dalamnya.

Bila demikian sikap mereka terhadap kitab mereka sendiri yang mereka mengaku mengimaninya, maka tidak aneh bila mereka akan kufur kepada Muhammad – Shallallahu 'alaihi wassalam - dan apa yang ia bawa berupa Al-Quran yang tidak mengandung kebatilan, baik di muka maupun di belakangnya (dari segala sisi, red) !

Wahai Ahli Kitab, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taubat dan ikutilah Muhammad – Shallallahu ‘alaihi wassalam - yang telah diberitakan oleh kitab suci kalian sendiri serta diberitakan oleh Isa - `alaish-shalatu wassalam - dimana beliau mengatakan:
إِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَابَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". [QS Ash Shoff: 6]

قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلاَّ نَعْبُدَ إِلاَّ اللَّهَ وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". [QS Ali 'Imran: 64]

يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui? [QS Ali 'Imran: 71]

قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنْتُمْ شُهَدَاءُ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?" Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. [QS Ali 'Imran: 99]

 Wahai - yang disebut Paus Vatikan -, masuk Islamlah engkau, niscaya engkau akan selamat, dan Allah akan memberimu pahala dua kali lipat, tapi kalau kamu menolak, niscaya engkau akan memikul dosa para pengikutmu dari kalangan Nashrani Eropa dan luar Eropa.

Masuk Islamlah engkau dan pengikut agamamu, niscaya Allah akan masukan kalian ke dalam surga - yang luasnya seluas langit-langit dan bumi - yang telah disiapkan untuk orang-orang yang bertaqwa para pengikut rasul dengan benar-benar. Berimanlah dengan Al-Quran yan agung ini, yang telah memelihara semua risalah dan membawa keyakinan yang benar dan hukum yang adil, yang didukung oleh akal sehat dan fitrah yang suci.

Berimanlah engkau dan para pengikutmu dengan Al-Quran ini yang mengandung apa yang saya sebutkan kepada kalian dan telah mencapai tingkatan i`jaz (kemukjizatan) yang dicapai oleh i`jaz materi ataupun maknawi (tak tertandingi, red).

Allah Ta'ala menantang segenap manusia dan jin untuk membuat yang serupa dengannya, dan mereka tidak akan mampu untuk menirunya, bahkan mereka tidak mampu untuk mendatangkan misalnya sepuluh surat darinya, bahkan mereka tidak mampu untuk mendatangkan satu surat saja sepertinya. Mereka tidak mampu, mereka tidak mampu, mereka tidak mampu kendati mereka saling-membantu.

Dengan kenyataan ini sudah cukup untuk mengajak para uskup dan pengikut mereka untuk beriman, seandainya mereka sedikit memakai akal mereka dan mau berpikir serta bersikap adil.

Masuk Islamlah - wahai para uskup - dan raihlah Surga - yang luasnya seluas langit dan bumi-, kalau tidak, maka yakinilah bahwa siksa yang sangat keras dan kekal yaitu Neraka - yang Allah siapkan untuk orang-orang kafir - akan menimpa kalian, apinya sangat panas dan sangat dalam. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran yang agung dan kitab-Nya yang hikmah:
إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلاَسِلَ وَأَغْلاَلاً وَسَعِيرًا
Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala. [QS Al Insaan: 4]

Dan Allah Ta’ala berfirman dalam kitabnya yang agung:
وَذَرْنِي وَالْمُكَذِّبِينَ أُولِي النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيلاً ﴿١١﴾ إِنَّ لَدَيْنَا أَنْكَالاً وَجَحِيمًا ﴿١٢﴾ وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا ﴿١۳﴾ يَوْمَ تَرْجُفُ الأَرْضُ وَالْجِبَالُ وَكَانَتِ الْجِبَالُ كَثِيبًا مَهِيلاً ﴿١٤﴾
[11] Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. [12] Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala, [13] dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih. [14] Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan. [QS Al Muzzammil: 11 - 14]

Maka berhentilah - wahai orang-orang Nasrani dan para uskup- dalam hal yang Allah peringatkan kalian darinya, yaitu menuhankan `Isa – 'alaihis salam - dan makhluk-makhluk Allah lainnya. Kalau tidak, berarti kalian berada dalam kekafiran dan kesyirikan dan balasannya adalah Allah haramkan kalian dari surga serta menjadikan tempat kalian di Neraka.

Janganlah kalian terperdaya dengan apa yang kalian dapatkan dari apa para pendahulu kalian, dari para baba (uskup/pendeta) kalian, serta para rahib kalian, karena mereka - demi Allah - berada di atas kebatilan dan kekafiran dan sungguh mereka telah merubah isi kitab Taurat dan Injil sebagaimana telah saya sebutkan pada kalian.

Dan jangan kalian sangka bahwa `Isa - 'alaihis salam - akan membela kalian atau memasukan kalian ke dalam Surga, serta menyelamatkan kalian dari Neraka, karena urusan ini bukan ditangannya. Serta karena kalian sendiri telah menyelisihinya serta menyelisihi aqidahnya dan menyelisihi aqidah tauhid serta kalian telah menjadikannya sebagai tuhan. Sementara Nabi `Isa sendiri mengkafirkan orang yang melakukan demikian dan beliau akan berlepas diri dari kalian, dari kesesatan kalian serta dari perbuatan kalian, ketika menjadikan `Isa - 'alaihis salam - dan ibunya sebagai sesembahan selain Allah.
Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَاعِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ ءَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلاَ أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ﴿١١٦﴾ مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿١١٧﴾ إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
[116] Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai `Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" `Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". [117] Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. [118] Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [QS Al Maaidah: 116 - 118]

Lihatlah `Isa – alaihis salam- berlepas diri dari aqidah orang-orang Nashrani dan keyakinan mereka yang bathil tentang nabi `Isa - 'alaihis salam - dan ibunya yaitu sebagai sesembahan selain Allah. Dan `Isa - 'alaihis salam - menegaskan di hadapan Allah bahwa beliau tidak memerintahkan manusia kecuali apa yang Rabb-nya perintahkan kepadanya, “Beribadahlah kalian kepada Rabbku dan Rabb kalian”. Kalau begitu, maka Allah-lah Rabb-nya dan Rabb sekalian manusia, dan mustahil beliau mengklaim dirinya dan ibunya sebagai sesembahan dan memerintahkan manusia untuk berbuat syirik/menyekutukan Allah.

Kalau kalian (wahai pendeta) mendustakan apa yang terkandung dalam surat ini berupa fakta-fakta, lalu kalian mendebat dalam hal itu, maka aku mengajak kalian untuk bermubahalah [1] sebagaimana Allah perintahkan Rasul-Nya yang jujur dan terpercaya dimana Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنْفُسَنَا وَأَنْفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
Siapa yang membantahmu tentang kisah `Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. [QS Ali 'Imran: 61]

Dan Muhammad - shallallahu`alaihi wa sallam adalah tauladan bagiku dan bagi setiap muslim.

والسلام على من اتبع الهدى
Semoga keselamatan tercurah kepada orang yang mengikuti petunjuk.

Ditulis oleh Rabi` bin Hadi Al-Madkhali
24 Sya`ban 1427 H

(Diterjemahkan oleh al Ustadz Qomar Zainuddin, Lc, dari tulisan Asy Syaikh Rabi' Ibn Haadi al Madkhali dari situs Sahab.net http://www.sahab.net/forums/showthread.php?t=338784

)

شبكة سحاب السلفية
www.sahab.net


أبو بكر محمد العراقي, أبو زيد رياض الجزائري, أم معاذ الأثرية, أبو فالح, أبو معاذ يوسف الخمسي, أبو مقبل رضوان بن محمد, أبو ربيع محمد الفاخري, عبد الله بن زيد الخالدي, عبد الغني بن أحمد الأثري, أبو بكر يوسف لعويسي, خالد المنصوري, أم عبد الله ميمونة, أبو السنابل منصور الليبي, أبو عبد المصور الجزائري, أ...


www.sahab.net


أبو بكر محمد العراقي, أبو زيد رياض الجزائري, أم معاذ الأثرية, أبو فالح, أبو معاذ يوسف الخمسي, أبو مقبل رضوان بن محمد, أبو ربيع محمد الفاخري, عبد الله بن زيد الخالدي, عبد الغني بن أحمد الأثري, أبو بكر يوسف لعويسي, خالد المنصوري, أم عبد الله ميمونة, أبو السنابل منصور الليبي, أبو عبد المصور الجزائري, أ...

0 komentar:

Posting Komentar